Bajangan, 25/05/2015 Tradisi wiwitan atau upacara menjelang panen padi hingga saat ini tetap
di lestarikan oleh warga di Dusun Bajangan. Upacara tersebut sebagai
ungkapan syukur kepada sang pencipta, di tandai dengan pemotongan
beberapa butir padi dan dilanjutkan dengan kenduri bersama. Tradisi selamatan yang dinamakan"metil Pari" selalu dilaksanakan masyarakat dusun Bajangan menjelang panen raya tiba, entah bagaimana ceritanya dulu kok dinamakan metil pari. Mungkin kalau diamati kata metil pari berasal dari bahasa jawa yang terdiri dari dua suku kata "Metil" dan "Pari", metil berarti mengambil sebagian dan pari berarti tanaman pari yang akan dijadikan beras. sehingga metil pari berarti mengambil sebagian tanaman pari yang akan dipanen. Tradisi "Metil Pari " sudah lama ada dan Dilaksanakan secara turun temurun di dusun Bajangan, yaitu membawa tumpeng yang dibawa ke Musholla atau kemasjid kemudian nanti di makan atau dibagi bersama, Tumpeng adalah merupakan sajian nasi kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditempatkan dalam tampah atau wadah, Tumpeng sarat dengan simbol mengenai ajaran makna hidup.Tumpeng yang menyerupai Gunung menggambarkan kemakmuran sejati. Air yang
mengalir dari gunung akan menghidupi tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan yang
dibentuk Robyong disebut semi atau semen, yang berarti hidup dan tumbuh
berkembang.
|
Gambar Ibu-Ibu sedang membagikan Tumpeng |