Selamat Datang Di Blog Dusun Bajangan Selamat Datang Di Blog Dusun Bajangan

Jumat, 06 Juni 2014

Surat Cinta Untuk Saudariku

Surat buat semua Wanita

Ini adalah sepucuk surat buat segenap ukhti yang beriman kepada Alloh dan hari akhir. Buat segenap wanita… baik sebagai ummi, ukhti, istri maupun binti…yang oleh Alloh Ta’ala telah diberi amanah memelihara tanggung jawabnya masing-masing… niscaya di hari kiamat kelak akan menanyakan apa yang menjadi tangggung jawab anti semua.

Buat segenap remaja putri yang mengimani Alloh… buat siapa saja yang hari ini menjadi ukhti… kemudian esok bakal menjadi istri dan selanjutnya menjadi ummi.

Wahai wanita yang mengimani Alloh sebagai Rabb-nya, Islam sebagai dien-nya dan Muhammad sebagai nabi serta rasulnya. Mudah-mudahan engkau pernah membaca seruan nan luhur dari Alloh:
“Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara (melembut-lembutkan suara) sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik. Dan hendaklah kamu tetap berada di dalam rumahamu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Alloh dan Rasul-Nya…" (Al Ahzab: 32-33)

Itulah seruan Alloh kepada siapa saja yang memahami firman-Nya:
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan wanita yang mukmin apabila Alloh dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang saipa yang mendurhakai Alloh dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat dalam kesesatan yang nyata." (Al Ahzab: 36)

Wahai ukhti… bacalah dan jangan terperdaya. Engkau hidup di zaman dimana kehinaan telah menguasai keutamaan. Karena itu berhati-hatilah terhadap mode-mode busana menyolok para wanita telanjang, mode-mode yang menjadi salah satu penyebab kejahatan dan kerusakan.

Wahai ukhti… janganlah engkau terperdaya oleh para dajjal, turis-turis yang menyerukan tabarruj dan buka-bukaan. Mereka adalah musuh-musuhmu wahai putri Islam-khususnya- dan musuh para kaum muslimin pada umumnya.

Wahai ukhti… sebenarnya Alloh telah menurunkan ayat-ayatNya yang telah jelas, supaya dengan melaksanakan tuntunan-tuntunan syari’at yang ada di dalamnya, engkau menjadi terpelihara dan tersucikan dari kotoran-kotoran jahiliyah yang hari ini, musuh-musuh Islam, para penyeru kebebasan, berusaha keras untuk sekali lagi mengembalikan kaum wanita ke abad jahiliyah dengan bersembunyidi bawah cover Peradaban, Modernisasi dan Kebebasan.

Namun sebenarnya orang-orang gila itu lupa dan tidak pernah memperhatikan bahwa wanita muslimah tidak mungkin akan dapat menerima pembebasan dirinya lepas dari pengabdiannya kepada rabb-Nya untuk kemudian jatuh menjadi mangsa bagi budak-budak tentara iblis.

Wahai putri Islam…para penyeru tabarruj dan buka-bukaan amat berambisi untuk melepaskan hijabmu, mereka berlomba-lomba ingin mengeluarkanmu dari rumah-rumahmu dengan dalih emansipasi.

Sayang seribu kali sayang, ternyata banyak wanita yang telah keluar rumah dengan pakaian yang menampakan ketelanjangannya (berpakaian tapi telanjang). Mereka berjalan berlenggak-lenggok, sanggul kepalanya seperti punuk onta, menggugah kelelakian kaum lelaki dan membangkitkan letupan-letupan nafsu seksual yang mestinya terpendam.
Wahai putri fitrah… janganlah engkau tertipu dengan semboyan peradaban yang sebenarnya hanya akan menjajakan wanita sebagai barang dagangan yang ditawarkan kepada siapa saja yang menghendakinya. Jangan pula engkau tertipu dengan tipu daya yang tak tahu malu. Alloh berfirman:
"Dan jika kamu mengikuti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh, tidaklah mereka mengikuti melainkan hanya persangkaan belaka dan tidaklah mereka melainkan hanya berdusta." (Al An’am: 116)

Pada busana sebatas lutut engkau bergegas?
Demi Alloh, sungai manakah yang kan engkau seberangi? Seolah pakaian masih panjang di pagi hari, Namun kian tersingsing saat demi saat,
Engkau sangka kamu laki-laki itu tanpa rasa ?
Sebab engkau mungkin tak lagi punya rasa ?
Tidak malukah engkau terhadap pandangan-pandangan mata itu ?
Aduhai ukhti… ! bacalah dan jangan terperdaya! Malukah engkau untuk bertaqwa dan berbusana iman ? Sementara engkau tiada malu untuk bertabarruj dan buka-bukaan ?
Wahai ukhti…, adakah akan merugikanmu penghinaan kaum juhala (orang-orang yang bodoh) itu selama kita berada di atas al haq sedang mereka di atas al bathil ?

Tidakkah engkau dengar firman Alloh:
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulunya di dunia menertawakan orang-orang yang beriman. Dan bila orang-orang yang beriman lewat di hadapan mereka mereka saling mengedip-edipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali dengan gembira. Dan jika mereka melihat orang-orang mukmin mereka berkata: ‘Sungguh mereka itu benar-benar orang yang sesat’, padahal orang-orang yang berdosa itu tiada dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang–orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (Al Muthafifin: 29-36)

Wahai ukhti… siapa yang kelak tertawa di akhirat niscaya dia akan banyak tertawa.
Atau engkau pernah berfikir bahwa hijabmu itu akan menghalanginya untuk mendapatkan seorang suami?
Hai ukhti… Demi Alloh! Pikiran itu hanyalah waswasah (bisikan) syetan.

Tidakkah engaku tahu bahwa Alloh telah menetapkan bagi wanita pasangannya masing-masing? Maka karena itu dengarkan firman-Nya:
“Perempuan-perempuan buruk (jahat) untuk pasangan laki-laki yang buruk (jahat). Laki-laki yang buruk untuk pasangan perempuan-perempuan yang buruk pula. Dan perempuan-perempuan yang baik untuk pasangan laki-laki yang baik untuk pasangan perempuan-prempauan yang baik.” (An Nur: 26)

Oleh sebab itu mestinya engkau jangan ridha kecuali jika menjadi pedamping seorang suami yang baik, yang berpegang teguh pada ajaran diennya dan selalu merasa diawasi oleh Rabbnya.

Suami seperti inilah yang engkau bakal merasa aman bagi jaminan hidup masa depanmu. Lihatlah! Di sana banyak sekali putri-putri sebangsamu yang terjebak dalam tipu daya kehidupan Romantisme dan Cinta menyesatkan. Ternayata banyak di antara mereka kemudian gagal dalam menempuh jalan hidupnya…. Begitu tragis.

Alloh berfirman:
“…Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar”.
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (At Thalaq: 2-3)

Tapi bagaimanakah engkau sanggup berbusana seperti ini di tengah musim panas dan teriknya sengatan matahari ?
Wahai putri fitrah… sesungguhnya di dalam iman terdapat rasa manis bagi jiwadan rasa tentram bagi dada. Kalau engkau tahu bahwa neraka jahannam itu lebih panas niscaya segala rasa panas dunia akan, menjadi ringan bagimu.
Ketahuilah, sungguh seringan-ringannya orang yang disiksa di neraka pada hari kiamat aialah seseorang yang di bawah telapak kakinya diletakkan sepotong ‘bara’ dari api neraka, tetapi dari sepotong bara di bawah kakinya itu kan mendidih otaknya…

Waspadalah akan godaan-godaan syetan. Dengan demikain apakah gerangan yang menyebabkanmu berpaling dari seruan Alloh? Dunia dan perhiasannyakah …?

Bacalah firman-Nya:
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permaianan, perhiasan dan bermegah-megahan anatar kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak seperti hujan yang tanam-tanamannya itu mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu melihat warnanya menjadi kuning kemudian manjadi hancur. Dan akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunaan dari Alloh serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenagan yang menipu.” (Al Hadid: 20)

Atau adakah engaku kini sedang bergembira ria dengan para pemuda dan dengan dunia kecantikan, seraya engaku katakana: “Nantilah saya akan berhijab kalau umurku sudah tua” ?

Ketahuilah –semoga Alloh menunjuki kita semua- bahwa apa yang engku gembirakan itu adalah nikmat Alloh sebab;
“Apa-apa yang ada padamu dari suatu nikmat maka ia adalah datangnya dari Alloh.”(an Nahl: 53)

Mestinya engkau wajib bersyukur kepada Alloh dengan cara mentaati-Nya.
betapa banyak remaja yang hari-harinya penuh tawa… padahal kain-kain kafan t’lah siap untuknya, sedang ia tak mengira betapa banyak temanten putri dihias ‘tuk sang suami tiba-tiba nyawa melayang di malam taqdir
Wahai ukhti… kembalilah segera kepada nilai-nilai dan prinsip Islam, niscaya harga diri dan kehormatanmu akan terjaga di hadapan siapa saja. Angkatlah kemuliaanmu wahai ukhti dengan cara menutup aurat dan berhijab. Semoga Alloh memberi taufik kepada kita semua untuk bisa melakukan apa yang dicintai dan diridahi-Nya. Akhirnya akau memohon pada Alloh agar Ia menjadikan amalan kita ikhlas karena wajah-Nya.


~Sifat-sifat wanita ahli syurga~
Siapakah wanita yang menjadi ahli Syurga? Apakah ciri-ciri atau sifat-sifat yang menjadi kunci bagi wanita memasuki syurga?

Sebuah hadis Nabi menyatakan: Daripada Anas, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
“Apabila seorang perempuan mendirikan sembahyang lima waktu, berpuasa sebulan (Ramadhan), menjaga kehormatan dan taat kepada suami, dia akan disuruh memasuki syurga melalui mana-mana pintu yang dia sukai.” (Hadis Riwayat Ahmad)

Menurut hadis di atas sekurang-kurangnya ia telah menggariskan empat dasar atau sifat utama yang menjadi teras bagi seorang wanita muslimah memasuki syurga, iaitu menunaikan kewajipannya kepada Allah dalam makna melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan ke atasnya seperti sembahyang, puasa, dan lain-lain ibadah wajib yang mampu dilaksanakan.

Sebuah hadis menyebutkan bahawa sembahyang adalah perkara pertama yang akan disoal di hari Kiamat.

Daripada Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, Nabi Sallallahu Alahi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya perkara yang pertama sekali dikira dari amalan hamba di hari kiamat ialah sembahyang; sekiranya sembahyang itu sempurna, maka beruntung dan berjayalah dia, dan sekiranya ia rosak, maka kecewa dan rugilah dia, kalau kewajipan fardhu masih kurang, Allah berfirman: Lihatlah adakah amalan-amalan sunat untuk menyempurnakan kekurangan tersebut. Demikianlah seterusnya dengan amalan yang lain” (Hadis riwayat at-Tirmizi)

Disamping menunaikan kewajipan kepada Allah, menunaikan hak dan kewajipan kepada suami juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang wanita.

Tertunainya hak dan tanggungjawab suami barulah akan turun keredhaan dan rahmat Allah kepadanya. Menjaga kehormatan diri juga merupakan hal yang digariskan oleh hadis di atas. Antara hal-hal yang boleh diketegorikan dalam konteks menjaga kehormatan itu ialah mempunyai sifat pemalu, jika suaminya keluar dia akan menguruskan dan menjaga dirinya dan harta suaminya dengan amanah. Bila suaminya datang kepadanya dia akan menjaga mulut daripada menyebutkan perkataan yang tidak elok didengar.

Sebuah hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menyatakan bahawa:
“Sesungguhnya sopan santun dan keimanan adalah saling berkaitan, jika salah satunya dikeluarkan, yang satu lagi juga akan hilang serentak.” (Hadis Riwayat Baihaqi)

Maksud hadis ini ialah jika kesopanan atau sifat malu sudah hilang, iman juga akan hilang bersama-samanya. Betapa besarnya pengaruh antara kesopanan dan keimanan kepada diri seorang wanita itu, Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam menegaskan dengan sabda baginda: “Apabila sesesorang itu terlibat dengan penzinaan, ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu mencuri ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu meminum arak ia bukan lagi seorang beriman, apabila seseorang itu menyelewing setelah diberi amanah oleh orang lain ia bukan lagi seorang beriman, dan apabila seseorang diantara kamu menipu ia bukan lagi seorang beriman, oleh itu berjaga-jagalah!”


Taat kepada suami merupakan satu lagi sifat wanita yang digambarkan oleh hadis yang dipaparkan di awal makalah ini. Taat kepada suami adalah tanggungjawab isteri yang wajib di sempurnakan. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Bazzar Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Kamu sampaikan kepada perempuan yang kamu jumpa, bahawa taat kepada suami, dan mengakui hak-hak suami, sama pahalanya dengan berperang dan bertempur dengan musuh-musuh Islam di medan pertempuran, tetapi sedikit sangat daripada isteri-isteri yang menyempurnakan hak-hak suami mereka.” (Hadis riwayat Al Imam Bazzar)

Isteri adalah pusat dan sumber kebahagiaan dan ketenteraman di dalam sebuah rumahtangga. Ia perlu mempunyai sifat-sifat sabar dan perhatian yang sepenuhnya kepada suami dan juga anak-anak.

Sikap inilah yang boleh mewujudkan suasana yang tenang, aman dan damai dalam rumahtangga. Dalam hal ini, para isteri sayugialah akan sentiasa bersikap baik kepada suami.

Saidina Abu Bakar Radhiallahu Anhu meriwayatkan bahawa Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: “Seorang wanita yang menyakiti hati suami dengan lidahnya, dia mendatangkan celaan dan kemurkaan Allah, para malaikat dan umat manusia.”

Selain itu, Saidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan sebuah hadis mengenai setiap isteri yang tidak menghormati status suaminya.
“Wanita yang berkata kepada suaminya yang tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya.” (Hadis Riwayat Imam Majah dan An-Nasai)

Berdasarkan huraian ringkas di atas, para wanita semestinyalah mengamalkan sikap taat dan bertakwa kepada Allah, bertanggungjawab kepada suami dan menjaga kehormatan dirinya. Semoga dengan itu, akan mudahlah mereka mendapat rahmat dan keredhaan Allah. Rahmat dan redha Allah itulah yang akan menjamin kebahagian hidupnya di dunia dan di akhirat.


Ciri-Ciri Wanita Solehah
Tahukah anda bagaimana ciri-ciri wanita solehah?

Iaitu ciri-ciri wanita yang diredhai ALLAH. Wanita yang menyejukkan hati mata yang memandang. Bisa menginsafkan dan menundukkan nafsu mereka yang berhati goyah. (Cerita ini diubahsuai semula berdasarkan saranan dan hukum Al-Quran & Hadis)

Marilah kita bersama-sama perhatikan sekelumit kisah ringkas berikut…
Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya,
“Ayah ceritakanlah padaku perihal muslimah yang sejati?”
Si ayah pun menolehkan mukanya seraya melontarkan senyuman manisnya ke arah anak kecilnya itu.
“Anakku…Seorang muslimah yang sejati bukanlah dilihat dari kecantikan dan keayuan paras wajahnya semata-mata. Wajahnya hanyalah satu peranan yang teramat kecil sahaja. Tetapi, muslimah yang sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi. Itulah yang terbaik.”
Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada hati dan perbuatan kalian. (Hadis riwayat Muslim)
Si ayah terus menyambung.
“Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempersonakan, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak manakah kebaikan yang diberikannya, tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujjah kebenaran.”

Berdasarkan ayat 31, surah An-Nuur, Abdullah ibn Abbas, Ibn Omar, Atha, Ikramah dan lain-lainnya berpendapat: Seseorang wanita Islam hanya boleh mendedahkan wajah, dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. (As-Syeikh Said Hawa di dalam kitabnya Al-Asas fit Tafsir)

“Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan (menghairahkan) orang yang ada perasaan dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik.” (Surah Al-Ahzab : 32)

Si ayah diam sejenak sambil melihat kepada wajah manis puteri kecilnya itu.
“Lantas apa lagi ayah?” Sahut puteri kecil terus ingin tahu.
“Ketahuilah wahai puteriku… Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatiran dirinyalah yang mengundang orang lain jadi tergoda. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN-nya. Dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberikan.”

“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (tidak berzina atau mendekati zina).” (Surah An-Nuur : 31)

“Dan ingatlah anakku…Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (Hadis Riwayat At-Tabrani dan Baihaqi)

Setelah itu si anak kembali bertanya, “Siapakah yang memiliki kriteria seperti itu ayah? Bolehkah saya menjadi sepertinya? Mampukah dan layakkah saya ayah?”

Si ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka! Supaya kamu berjaya nanti. INSYA ALLAH kamu juga boleh menjadi muslimah yang sejati dan wanita yang solehah kelak. Malah, semua wanita boleh.”
Si anak pun segera mengambil buku tersebut lalu terlihatlah sebaris perkataan berbunyi ISTERI RASULALLAH

Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga
kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya.” (Riwayat Al-Bazzar)

HAH! Tengok tu, isteri Rasulullah beb… bukannya Siti Nurhaliza, bukannya Britney Spears, bukannya Ning Baizura, dan apatah lagi Jennifer ‘Kueh Lopez’…


Tulang rusuk
Ada beberapa ayat yang megisyaratkan Hawa diciptakan dari adam, namum tidak merincikan dari bagian mana diciptakan, Firman Allah عزوجل Yang artinya:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (Qs an-Nisaa : 1)

Firman-Nya (yang artinya):
"Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”." (Qs al-A’raf: 189)

Memang ada riwayat dari Muhammad bin Ishaq dari Ibnu ‘Abbas yang menyatakan bahwa Hawa (istri Adam) disiptakan dari tulang rusuk yang terpendek dan berada di sebelah kiri, dalam keadaan beliau صلى الله عليه وسلم tidur, dan bagian tersebut ditutupi dengan daging, ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang artinya:
"Berlemah-lembutlah kepada wanita, karena mereka diciptakan dari tulang yang bengkok, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang tersebut, ialah yang berada di paling atas. Apabila engkau meluruskannya, maka engkau telah mematahkannya. Dan bila engkau membiarkan, maka ia terus bnegkok. Maka berlamah-lembutlah kepada wanita." (Mutafaqin ‘alaihi.)

jawaban ini mengacu kepada kitab Shahih Qashashul Anbiya’ karangan Ibnu Katsir yang disusun oleh Syaikh Salim bin ‘Id al-Hilali, cetakan kesepuluh tahun 1426h, Muassasah Gharas, Kuwait, halalam 20-21.


Kriteria Wanita Idaman
Kriteria Wanita IdamanSegala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Setelah sebelumnya kita mengkaji siapakah pria yang mesti dijauhi dan tidak dijadikan idaman maupun idola, maka untuk kesempatan kali ini kita spesial akan membahas wanita. Siapakah yang pantas menjadi wanita idaman? Bagaimana kriterianya? Ini sangat perlu sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, sehingga si pria tidak salah dalam memilih. Begitu juga kriteria ini dimaksudkan agar si wanita bisa selalu introspeksi diri. Semoga bermanfaat.

Kriteria Pertama: Memiliki Agama yang Bagus
Inilah yang harus jadi kriteria pertama sebelum kriteria-kriteria lainnya. Tentu saja wanita idaman memiliki aqidah yang bagus, bukan malah aqidah yang salah jalan. Seorang wanita yang baik agamanya tentu saja tidak suka membaca ramalan-ramalan bintang seperti zodiak dan shio. Karena ini tentu saja menunjukkan rusaknya aqidah wanita tersebut.

Membaca ramalan bintang sama halnya dengan mendatangi tukang ramal. Bahkan ini lebih parah dikarenakan tukang ramal sendiri yang datang ke rumahnya dan ia bawa melalui majalah yang memuat berbagai ramalan bintang setiap pekan atau setiap bulannya. Jika cuma sekedar membaca ramalan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan, “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, lalu ia bertanya mengenai sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam.”[1] Jika sampai membenarkan ramalan tersebut, lebih parah lagi akibatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kufur pada Al Qur’an yang diturunkan pada Muhammad.”[2]

Begitu pula ia paham tentang hukum-hukum Islam yang berkenaan dengan dirinya dan juga untuk mengurus keluarga nantinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan seorang pria untuk memilih perempuan yang baik agamanya. Beliau bersabda, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”.[3] Sebenarnya makna “taribat yadak”adalah
Inilah kriteria wanita idaman yang patut diperhatikan pertama kali –yaitu baiknya agama- sebelum kriteria lainnya, sebelum kecantikan, martabat dan harta.

Kriteria Kedua: Selalu Menjaga Aurat
Kriteria ini pun harus ada dan jadi pilihan. Namun sayangnya sebagian pria malah menginginkan wanita yang buka-buka aurat dan seksi. Benarlah, laki-laki yang jelek memang menginginkan wanita yang jelek pula.

Ingatlah, sangat bahaya jika seorang wanita yang berpakaian namun telanjang dijadikan pilihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat:
[1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”

Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang dalam hadits ini adalah:

1. Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
2. Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang.[5]

Sedangkan aurat wanita yang wajib ditutupi adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.
Allah Ta’ala berfirman,
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab [33] : 59).

Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.
Allah Ta’ala juga berfirman,
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31).

Berdasarkan tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.[6]

Kriteria Ketiga: Berbusana dengan Memenuhi Syarat Pakaian yang Syar’i
Wanita yang menjadi idaman juga sepatutnya memenuhi beberapa kriteria berbusana berikut ini yang kami sarikan dari berbagai dalil Al Qur’an dan As Sunnah.

Syarat pertama: Menutupi seluruh tubuh (termasuk kaki) kecuali wajah dan telapak tangan.
Syarat kedua: Bukan memakai pakaian untuk berhias diri.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).

Abu ‘Ubaidah mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan kecantikan dirinya.” Az Zujaj mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan perhiasaan dan setiap hal yang dapat mendorong syahwat (godaan) bagi kaum pria.”[7]
Syarat ketiga: Longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.

Syarat keempat: Tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.”[8]
Inilah di antara beberapa syarat pakaian wanita yang harus dipenuhi. Inilah wanita yang pantas dijadikan kriteria.

Kriteria keempat: Betah Tinggal di Rumah
Di antara yang diteladankan oleh para wanita salaf yang shalihah adalah betah berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta tidak keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi laki-laki.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu.” (QS Al Ahzab: 33).

Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Hendaklah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian keluar rumah kecuali karena ada kebutuhan”.[9]

Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”.[10]

Kriteria Kelima: Memiliki Sifat Malu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.”[11]

Kriteria ini juga semestinya ada pada wanita idaman. Contohnya adalah ketika bergaul dengan pria. Wanita yang baik seharusnya memiliki sifat malu yang sangat. Cobalah perhatikan contoh yang bagus dari wanita di zaman Nabi Musa ‘alaihis salam. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”.Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (QS. Qashash: 23-24).

Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. Namun coba bayangkan dengan wanita di zaman sekarang ini!

Demikianlah kriteria wanita yang semestinya jadi idaman. Namun kriteria ini baru sebagian saja. Akan tetapi, kriteria ini semestinya yang dijadikan prioritas.

Intinya, jika seorang pria ingin mendapatkan wanita idaman, itu semua kembali pada dirinya. Ingatlah: ”Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik”. Jadi, hendaklah seorang pria mengoreksi diri pula, sudahkah dia menjadi pria idaman, niscaya wanita yang ia idam-idamkan di atas insya Allah menjadi pendampingnya. Inilah kaedah umum yang mesti diperhatikan.
Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu mendapatkan keberkahan dalam hidup ini.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.


Karena Wanita….

“Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah
ini:”

  1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
  2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
  3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
  4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
  5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
  6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
  7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
  8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki. Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN WANITA”.




Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

  1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
  2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
  3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
  4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
  5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : isterinya , ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
  6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu :sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
  7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.








Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita… Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka. (emansipasi ala western)



Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.


Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu terhadap isterimu. Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).


Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.


Penyebab Kebanyakan Wanita Masuk Neraka

Sahabat yang dirahmati Allah,
Suatu perkara yang pasti bahawa Syurga dan Neraka adalah dua tempat balasan yang Allah s.w.t. ciptakan. Syurga diciptakanNya sebagai tempat tinggal yang abadi bagi kaum Muslimin dan Muslimat dan Neraka sebagai tempat tinggal bagi kaum Musyrikin, Musyrikat dan pelaku dosa yang Allah s.w.t. telah melarang darinya. Setiap Muslim yang mengerti keadaan Syurga dan Neraka tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi penghuni Syurga dan terhindar jauh dari Neraka, inilah fitrah.

Membicarakan tentang Neraka dan penghuninya, yang mana mayoritas penghuninya adalah wanita kerana sebab-sebab yang akan dijelaskan nanti.

Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni Neraka alangkah baiknya jika kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah s.w.t. di dalam Al Quran tentang Neraka dan azab yang tersedia di dalamnya dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.


Allah s.w.t. berfirman yang maksudnya :
“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Surah At Tahrim ayat 6)

Imam At-Tobari (rahimahu ‘Llah) menyatakan di dalam tafsirnya : “Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari Neraka.”

Ibnu Abbas r.a juga mentafsirkan ayat ini : “Beramallah kamu dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kamu untuk bermaksiat kepadaNya dan perintahkan keluarga kamu untuk berzikir, nescaya Allah menyelamatkan kamu dari Neraka.”
Masih banyak tafsir para sahabat dan ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari Neraka dengan mengerjakan amalan soleh dan menjauhi maksiat kepada Allah s.w.t.


Di dalam surah lainnya Allah s.w.t. berfirmanyang bermaksud :
“Peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Surah Al Baqarah ayat 24)

Sahabat yang dimuliakan, Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan Neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.


Kedahsyatan dan kengerian Neraka juga dinyatakan Rasulullah s.a.w di dalam hadis yang sahih dari Abu Hurairah r.a bahawasanya baginda bersabdayang bermaksud :
“Api kamu yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bahagian dari 70 bahagian Neraka Jahanam.”

Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api Neraka yang panasnya 70 kali ganda dibandingkan dengan panas api dunia? Semoga Allah S.W.T. menyelamatkan kita dari api Neraka.

WANITA PENGHUNI NERAKA

Mengenai hal ini, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
“Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah s.a.w tentang penghuni Syurga yang majoritinya adalah fuqara (para fakir miskin) dan Neraka yang majoriti penghuninya adalah wanita. Tetapi hadis ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang menyebabkan mereka dimasukkan ke dalam Neraka dan menjadi majoriti penghuninya, namun demikian sebab-sebab tersebut disebutkan dalam hadis lainnya.

Di dalam kisah solat gerhana matahari, Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya melakukan solat gerhana padanya dengan solat yang panjang , Rasulullah s.a.w melihat Syurga dan Neraka. Ketika beginda melihat Neraka beginda bersabda kepada para sahabatnya:
“ … dan aku melihat Neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Para sahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?” Baginda s.a.w menjawab : “Kerana kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Baginda menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) nescaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah s.a.w menjelaskan tentang wanita penghuni Neraka, baginda bersabda :
“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka kerana sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti bunggul unta. Mereka tidak masuk Syurga dan tidak mendapatkan wanginya Syurga padahal wanginya boleh didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)


Dari Imran bin Husain dia berkata, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
“Sesungguhnya penduduk Syurga yang paling sedikit adalah wanita.” (Hadis Riwayat Muslim dan Ahmad)

Imam Qurthubi (rahimahu ‘Llah) menjelaskan maksud hadis di atas dengan pernyataannya :

“Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Syurga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat kerana kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum lelaki dari akhirat disebabkan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.”
(Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tazkirah halaman 369)

Jika kita perhatikan keterangan dan hadith di atas dengan insaf, nescaya kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam Neraka bahkan menjadi majoriti penghuniya dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoriti dari penghuni Syurga.
1. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya :
Rasulullah s.a.w menjelaskan hal ini pada sabda baginda di atas tadi. Kekufuran seumpama ini terlalu banyak kita dapati di tengah-tengah keluarga kaum muslimin, iaitu seorang isteri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak sesuai dengan kehendak isteri sebagaimana kata pepatah,’panas setahun dihapus oleh hujan sehari’. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang isteri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan suami kerana Allah s.w.t. tidak akan melihat isteri seumpama ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah s.a.w :

“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.”(Hadis Riwayat Nasaie)

Hadis di atas adalah peringatan keras bagi kaum wanita muslimah yang menginginkan keredhaan Allah s.w.t. dan SyurgaNya. Maka tidak layaklah bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal kekurangan yang tidak sepatutnya untuk diperbesar-besarkan.

Jika sedemikian keadaannya, maka sangat tidak sesuai sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah s.a.w sebagai majoriti kaum yang masuk ke dalam Neraka walaupun mereka tidak kekal didalamnya.

Cukup sekiranya isteri-isteri Rasulullah s.a.w dan para sohabiyah sebagai suri tauladan bagi isteri-isteri kaum muslimin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.

2. Durhaka Terhadap Suami
Kedurhakaan yang dilakukan seorang isteri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :

1. Derhaka dengan ucapan.
2. Derhaka dengan perbuatan.
3. Derhaka dengan ucapan dan perbuatan.

Bentuk pertama ialah seorang isteri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kederhakaan seperti ini sering dilakukan seorang isteri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini.

Termasuk bentuk kederhakaan ini ialah apabila seorang isteri membicarakan perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang dibenarkan oleh syara’. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan yang bermaksud untuk menjatuh dan merosak kehormatannya sehingga suaminya dipandang hina di mata orang lain. Begitu juga apabila seorang isteri meminta talak atau di khulu’ (dicerai) tanpa sebab syar’i. Atau ia mendakwa telah dianiaya atau dizalimi suaminya atau lain-lainnya.

Permintaan cerai biasanya di awali dengan pertengkaran antara suami dan isteri kerana ketidakpuasan isteri terhadap kebaikan dan usaha suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya kerana suaminya berusaha mengamalkan syari’at-syari’at Allah s.w.t. dan sunnah-sunnah Rasulullah s.a.w. Sungguh hina sekali apa yang dilakukan isteri seperti ini terhadap suaminya.

Ingatlah sabda Rasulullah s.a.w :
“Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’ie) maka haram baginya mencium wangi Syurga.” (Hadis Riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi)

Bentuk kederhakaan kedua yang dilakukan para isteri terjadi apabila seorang isteri tidak mahu melayani keperluan batiniyah suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang seumpamanya.

Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang isteri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Tindakan ini sebenarnya adalah seakan-akan seorang isteri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar’ie. Demikian pula jika isteri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya (aurat), menerima tetamu tanpa izin suaminya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang lain-lain.

Begiti juga apabila seorang isteri tidak mau berdandan atau mempercantikkan diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal-hal itu, melakukan puasa sunat tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah seperti solat atau puasa Ramadhan.

Maka setiap isteri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah isteri yang durhaka terhadap suami dan telah melakukan maksiat kepada Allah s.w.t. Jika kedua bentuk kederhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang isteri maka ia dikatakan sebagai isteri yang derhaka dengan ucapan dan perbuatannya.

Sungguh rugi wanita yang melakukan kederhakaan ini. Mereka lebih memilih jalan ke Neraka daripada jalan ke Syurga kerana memang biasanya wanita yang melakukan kederhakaan-kederhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu.

Jalan menuju Syurga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga yang indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di hujung jalan ini ada Syurga yang Allah sediakan untuk hamba-hambaNya yang sabar menempuhnya.

Ketahuilah pula bahawa jalan menuju ke Neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sedarlah bahawa Neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mahu berpaling darinya semasa ia hidup di dunia.

Hanya wanita yang bijaksanalah yang mahu bertaubat kepada Allah s.w.t. dan meminta maaf kepada suaminya dari kederhakaan-kederhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya.

3. Tabarruj
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang wajib ditutupnya dari pandangan lelaki bukan mahramnya.

Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah s.a.w tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang disebabkan pakaian yang mereka pakai tipisnya, berseluar ketat menampakkan bahagian-bahagian tubuh tertentu, tidak menutup aurat sepertimana yang berlaku di dalam masyarakat kita. Sebagaimana yang dihuraikan oleh Ibnul ‘Abdil Barr rahimahu ‘Llah ketika menjelaskan sabda Rasulullah s.a.w tersebut. Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan :
“Wanita-wanita yang dimaksudkan Rasulullah s.a.w adalah yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan tubuhnya atapun yang menunjukkan bentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada zahirnya dan telanjang pada hakikatnya … .”

Mereka adalah wanita-wanita yang suka dan amat gembira apabila berjaya menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah s.w.t. telah melarang hal ini dalam firmanNya yang bermkasud :
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (Surah An Nur ayat 310)


Imam Az-Zahabi rahimahu ‘Llah menyatakan di dalam kitab Al Kabair :
“Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang dipakai oleh mereka, memakai minyak wangi dengan yang seumpanya jika mereka keluar rumah … .”

Dengan perbuatan seperti ini bererti mereka secara tidak langsung menyeret kaum lelaki ke dalam Neraka, kerana pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoncang keimanan yang kukuh sekalipun, apa lagi iman yang lemah yang tidak dikuatkan dengan ilmu Al Qur’an dan As Sunnah. Rasulullah sendiri menyatakan di dalam hadis yang sahih bahwa :
“ Fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum lelaki adalah fitnahnya wanita.”

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sejarah sudah membuktikan bahawa betapa banyak tokoh-tokoh dunia yang tidak beriman kepada Allah s.w.t. hancur hanya disebabkan pujuk-rayu wanita. Bahkan berapa banyak persaudaraan di antara kaum muslimin terputus hanya disebabkan wanita. Berapa banyak anak yang menderhaka kepada ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi gejala-gejala lainnya yang dapat membuktikan bahawa wanita seumpama mereka ini memang layak untuk tidak mendapatkan wanginya Syurga.

Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum lelaki ke dalam lembah dosa yang hina, terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan tubuh mereka kepada kaum lelaki. Tidak menghairankan lagi jika di sana-sini terjadi jenayah dan kezaliman terhadap kaum wanita, kerana yang demikian adalah hasil perbuatan mereka sendiri.

Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang disaran oleh Islam yang akan menyelamatkan kaum wanita dari dosa di dunia ini dan azab di akhirat kelak. Jangan diikut pemikiran sekular pemimpin-pemimpin wanita Islam yang cuba mempertikaikan hukum-hukum Allah dan mempertikaikan hak-hak wanita yang telah dinyatakan di dalam al-Qur’an.

Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud :
“Dan tinggallah kamu di rumah-rumah kamu dan janganlah kamu bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (Surah Al Ahzab ayat 33)

Masih banyak sebab-sebab lainnya yang menyebabkan wanita menjadi penghuni majoriti Neraka. Tetapi cukuplah dengan tiga sebab ini sahaja yang dijelaskan di sini kerana memang tiga perkara inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat kita.

Rasulullah s.a.w pernah menerangkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari azab Neraka. Ketika beginda selesai berkhutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah s.w.t. dan anjuran untuk mentaatiNya. Baginda pun bangkit mendatangi kaum wanita, baginda menasihati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian baginda bersabda :
“Bersedekahlah kamu semua. Kerana kebanyakan kamu adalah kayu api Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Baginda menjawab : “Kerana kamu banyak mengeluh dan kamu kufur terhadap suami!” (Hadis Riwayat Al- Bukhari)

Bersedekahlah kerana sedekah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kaum wanita dari azab Neraka. Semoga Allah s.w.t. menyelamatkan kita dari azab-Nya. Amin.

Sumber : http://dinrip.wordpress.com/category/wanita-2/page/3/

Nasehat Untuk Diriku

 Tolong Menolong
Saling menolong merupakan perbuatan terpuji.
Perumpamaan dua orang saudara ibarat dua tangan yang saling membersihkan satu sama lainnya.

Karakter / Kepribadian
Perjalanan hidup akan menunjukkan karakter pribadi seseorang.
Dan,tidaklah seseorang itu akan eksis (dipandang), kecuali dari bagaimana ia mengolah dirinya sendiri.

Manusia terbagi dalam empat golongan :
  1. Orang yang mengerti dan mengerti bahwa ia mengerti, itulah orang pandai, maka ikutilah dia.
  2. Orang yang mengerti tapi tidak mengerti bahwa ia mengerti, itulah orang yang lalai, maka peringatilah ia.
  3. Orang yang tidak mengerti dan ia mengerti bahwa ia tidak mengerti, itulah orang yang sadar diri, maka ajarkanlah ia.
  4. Orang yang tidak mengerti dan tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti, itulah orang yang bodoh, maka tinggalkanlah ia.
  • Sesuatu yang paling disukai oleh manusia adalah yang dilarang baginya.
  • Manusia adalah pengikut bagi siapa yang menang.
  • Kebanggaan seseorang dengan kelebihan (diri)-nya, lebih utama dari pada kebanggaan seseorang dengan asal keturunannya.
  • Dalam wajah seseorang terdapat kesaksian dari sebuah kabar. (Wajah seseorang dapat menunjukkan watak, perilaku, dan karakternya).
  • Siapa yang mencintai sesuatu, ia akan banyak mengingatnya.
  • Janganlah engkau (berlaku) terlalu manis maka engkau akan ditelan, dan jangan pula terlalu pahit karena akan dibuang.
  • Nilai seseorang itu sebesar kebaikan yang diperbuatnya.
  • Orang dari keturunan mulia tentu akan dermawan (sifatnya) dan berbuat sesuai dengan keturunannya.
  • Bahaya dari sebuah peri kemanusiaan adalah ingkar janji.
  • Kemerdekaan (seseorang) tetaplah sebuah kemerdekaan, walaupun ia ditimpa kesusahan/kemelaratan.
  • Barang siapa yang banyak kebaikannya banyak pula sahabatnya.

Waktu
  • Waktu itu lebih berharga dari pada emas.
  • Janganlah kamu menunda pekerjaanmu hingga esok, selama kamu sanggup mengerjakannya hari ini.
  • Tidak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
  • Akan datang setiap hari esok dengan apa yang ada di dalamnya.
  • Segala sesuatu yang akan datang adalah dekat.
  • Waktu subuh itu sangat jelas bagi orang yang mempunyai mata.(Terbitnya fajar setelah berlalunya malam – guna menunaikan ibadah kepada Allah SWT – merupakan sesuatu yang harus dijaga oleh setiap orang yang sehat dan normal tanpa udzur).
  • Perputaran (masa) hal yang batil hanya sesaat saja, tetapi perputaran (masa) hal yang haq (kebenaran) adalah hingga tibanya hari kiamat.
  • Waktu itu bagaikan pedang, jika tidak kau potong maka ia (waktu) akan memotongmu.
  • Hari-hari dalam kesenangan itu pendek waktunya. (Maka, senantiasa bersiaplah menghadapi segala bentuk kesukaran).

Menjaga Lisan
  • Diam merupakan sebuah keputusan hukum.
  • Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit namun dapat menjadi petunjuk.
  • Keselamatam seseorang terletak pada penjagaan lisannya.
  • Siapa yang manis lisannya pasti akan banyak kawannya.
  • Tidak sedikit perkataan lebih tajam dari pukulan.
  • Tanda-tanda akal seseorang adalah perbuatannya, dan tanda-tanda ilmunya adalah perkataannya.
  • Jika engkau memberi nasihat hendaklah yang ringkas (tapi tegas), sebab bicara akan membuat lupa bagian-bagian (penting)-nya.
  • Jika sempurna akal (seseorang) akan sedikitlah bicaranya.
  • Tidaklah setiap yang didengar harus dibicarakan.
  • Siapa yang berkata-kata dengan tidak pantas, ia akan mendengar yang tidak diharapkan.
  • Jika perkataan (seumpama) perak,maka diam adalah emas.
  • Rahasiamu adalah tawananmu.Maka jika engkau membicarakannya, engkau akan menjadi tawanannya.
  • Tidak sedikit orang yang mencela perkataan baik, bermula dari pemahamannya yang picik.
  • Manusia dinilai dari dua anggota tubuhnya yang kecil : hatinya dan lidahnya.
  • Tidak sedikit diam itu lebih jelas dari berkata-kata.
  • Bahaya itu tergantung pada pembicaraan mulut.
  • Mencaci maki adalah perbuatan cela.
  • Berdusta merupakan tanda-tanda kemunafikan.
  • Bencananya sebuah pembicaraan adalah kebohongan.
  • Tergelincirnya kaki lebih selamat dari pada tergelincirnya lisan/lidah.
  • Mengutamakan pekerjaan dari pada pembicaraan merupakan sebuah kemuliaan.
  • Penyesalan dengan diam lebih baik dari pada penyesalan dengan berkata-kata.
  • Lemah lembutnya perkataan merupakan ikatan hati.
  • Lisan seseorang merupakan bagian dari penghambaan hatinya.
  • Tidak jarang sebuah kalimat bisa menyebabkan hilangnya kenikmatan.
  • Pangkal dosa adalah dusta.
  • Perkataan itu bisa menembus apa yang tidak dapat ditembus oleh jarum.
  • Diam itu saudaranya ridha (kerelaan).
  • Setiap tempat ada perkataannya dan setiap perkataan ada tempatnya. (maksudnya: Berbicaralah pada tempatnya).

Sabar
  • Kesabaran dapat menolong setiap pekerjaan.
  • Siapa yang bersabar pasti beruntung.
  • Sabar adalah tipu muslihat bagi orang yang tidak memiliki tipu muslihat.
  • Siapa yang bercita-cita akan mencapai apa cita-citakan.
  • Tidak jarang nafsu sesaat dapat mewariskan kesedihan yang berkepanjangan.

Persahabatan / Persaudaraan
  • Sebaik-baiknya teman adalah orang yang dapat menunjukkan kepada kebaikan.
  • Dan, pergaulilah manusia dengan apa yang mereka senangi selamanya.
  • Sebaik-baiknya teman duduk di setiap saat adalah buku.
  • Teman (sejati)-mu adalah orang yang membuatmu menangis, bukan yang membuatmu tertawa.
  • Orang yang berbahagia adalah yang dinasihati oleh orang lain.
  • Katakanlah padaku siapa teman pergaulanmu, maka aku akan katakan pada mu siapa dirimu.
  • Tidak sedikit saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu.
  • Carilah teman sebelum berjalan, dan tetangga sebelum berumah tinggal.
  • Tidak berhak untuk dilahirkan (ke muka bumi) orang yang hidup hanya untuk dirinya saja.
  • Pendapat dua orang lebih baik dari pendapat satu orang. Dan pendapat tiga orang tidak mungkin meleset.
  • Janganlah engkau musuhi orang yang jika berbicara ia melakukannya.
  • Bila engkau ingin ditaati, maka perintahlah apa yang bisa dikerjakan.
  • Saudaramu (yang sejati) adalah dia yang memberimu ketauladanan yang baik.
  • Saudaramu (yang sejati) adalah dia yang jujur padamu.
  • Perselisihan merupakan penyebab perpecahan.
  • Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
  • Kadang-kadang tersiksanya tetangga disebabkan dosa tetangga lainnya.
  • Beramah tamah merupakan sebuah sunnah (tradisi baik).
  • Siapa yang tidak menginginkanmu, janganlah engkau menginginkannya.
  • Pergaulilah orang-orang yang jujur dan yang selalu menepati janji.
  • Berkunjunglah kadang-kadang saja, maka kecintaan itu akan bertambah.
  • Tidaklah masyarakat akan melihat kepadamu kecuali apa yang nampak darimu.
  • Tidaklah akan menyesal orang yang bermusyawarah.
  • Seseorang adalah cermin bagi saudaranya.
  • Persatuan adalah dasar dari keberhasilan.
  • Barangsiapa yang menolongmu dalam kejahatan maka ia telah menyiksamu.
  • Janganlah engkau bersikap lemah, karena bisa diperas. Dan janganlah bersikap keras, karena engkau bisa dihancurkan.
  • Kecantikan seorang teman tampak pada waktu kesempitan.
  • Persaudarailah kawan dan minyakilah lawan (Akrabilah kawan seperjuangan dan sependirian. Dan tetaplah berbuat baik, dengan menunjukkan keluhuran budi serta kejujuran,kepada para musuh.Dengan demikian lawan mungkin akan berbalik menjadi kawan).
  • Saudaramu adalah orang yang menolongmu dengan apa yang dimilikinya, bukan yang menunjuk-nunjukkan bahwa ia senasab denganmu.
  • Saudara dalam pertempuran adalah orang yang berjuang bersamamu.
  • Hak saudaramu atas dirimu adalah sama dengan hakmu atas dirinya.
  • Tidak akan dapat dua pedang dikumpulkan dalam sebuah rangka.
  • Tidak akan dapat dikumpulkan antara musang dengan burung Unta. (kiasan terhadap tidak mungkinnya dipersatukan dua orang atau kelompok yang saling berbeda paham).
  • Barangsiapa yang mencari teman tanpa cacat ia tak akan menemuinya.
  • Lindungilah sahabatmu sekalipun dalam kebakaran.

Rendah Hati
  • Wahai Tuhanku, hamba tak pantas menjadi penghuni surga (Firdaus)
  • Namun, hamba pun tak sanggup menjadi penghuni neraka (jahim).
  • Terimalah taubat hamba dan ampunilah dosa-dosa hamba.
  • Sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun atas segala dosa yang hamba perbuat.
  • Dosa-dosa hamba bagaikan tumpukan pasir.
  • Terimalah taubat hamba, wahai yang Maha Mulia.
  • Sementara umur hamba kian hari kian berkurang.
  • Dan dosa hamba makin bertambah, bagaimana mungkin hamba mampu memikulnya.
  • Wahai Tuhanku, hamba-Mu yang penuh dengan dosa ini,
  • Kini menghadap-Mu memohon ampunan.
  • Jika engkau mengampuni, pantaslah karena Engkau Maha Pengampun.
  • Namun, jika engkau menolak permohonan hamba, kepada siapa hamba berharap selain Engkau.
  • Rendah hati itu adalah sifat yang baik.
  • Mahkota kemanusiaan adalah (sikap) rendah hati.
  • Bekerja dan Bersungguh – sungguh
  • Bekerja itu bermanfaat.
  • Siapa yang berupaya sungguh-sungguh pasti dia mendapatkan (apa yang diupayakan).
  • Tidak ada suatu kenikmatan (yang diperoleh) kecuali sudah bersusah-payah (sebelumnya).
  • Bersungguh-sungguhlah, jangan malas, dan jangan lelah (lalai), karena penyesalan akan datang pada orang-orang yang malas.
  • Siapa yang menanam pasti akan mengetam/menuai.
  • Berpikirlah sebelum engkau bertindak.
  • Berkata Sayidina Umar bin Al-Khattab:Janganlah kalian hanya duduk-duduk (bertopeng dagu) dalam mencari rizki, lantas berdoa Ya Allah, berilah aku rizki. Padahal kalian tahu, sesungguhnya langit tidak akan menurunkan hujan berupa emas maupun perak.
  • Siapa yang menanam duri tidak akan menuai anggur.
  • Jika jelas keinginan yang dituju akan terang pula jalan yang ditempuh.
  • Siapa yang menuntut sesuatu pasti akan mendapatkannya, baik seluruhnya atau hanya sebagiannya saja.
  • Bagi setiap orang yang rajin (bersungguh-sungguh) ada bagian yang akan diperolehnya.
  • Apa yang tidak tercapai seluruhnya, jangan ditinggal semuanya.
  • Tidaklah tercapai kemuliaan kecuali setelah menempuh beberapa ujian.
  • Ambillah sesuatu yang anda mampu mengerjakannya.
  • Kesungguhanmu niscaya akan menjaga kenikmatanmu. (Orang yang tekun dan bersungguh-sungguh pasti akan menikmati hasil ketekunan dan kesungguhannya).
  • Menghargai (pekerjaan orang lain) adalah bagian dari pekerjaan (itu sendiri).
  • (Jika) pekerjaan berbentuk tubuh, maka ruhnya adalah keikhlasan.
  • Berbuatlah sekehendakmu, karena sesungguhnya engkau akan mendapat hasil darinya (hasil perbuatanmu).
  • Siapa yang tidak mengalami kesukaran, ia tidak akan mendapatkan cita-cita.
  • Dalam ujianlah seseorang akan dihormati atau (bahkan) dicela.
  • Pekerjaan itu membuat yang sukar menjadi mudah.
  • Mengatur (me-manage) pekerjaan berarti meringankan separuh waktu.
  • Setiap perbuatan pasti akan mendapat balasan, dan setiap pembicaraan pasti ada sahutannya.
  • Jika engkau tidak bisa (sanggup) mengerjakan sesuatu, maka tinggalkanlah, dan beralih kepada sesuatu yang engkau sanggup mengerjakannya.
  • Bersungguh-sungguh (bekerja) untuk orang lain, maka ia akan bersungguh-sungguh pula (bekerja) untukmu.
  • Siapa yang bertanah tandus tentu ia akan mencari rumput. (Daerah yang gersang dan minim sumber daya alamnya, biasanya akan menghasilkan penduduk yang rajin mencari penghasilan di daerah lain. Ini juga sebagai kiasan, bahwa seseorang yang berasal dari keluarga dengan derajat rendah biasanya akan berusaha – dengan gigih – untuk meningkatkan derajatnya).
  • Setiap pekerjaan itu harus dengan penyelesaian (diselesaikan hingga tuntas).

Ilmu dan Belajar
  • Bencana ilmu adalah lupa.
  • Coba dan perhatikanlah, niscaya kamu akan menjadi orang yang faham.
  • Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu.
  • Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah.
  • Semua wadah akan menyempit (penuh) jika diisi di dalamnya, kecuali wadah ilmu.Sesungguhnya ia (justru) akan semakin meluas.
  • Membaca adalah guru yang alim pandai dengan semua ilmu.
  • Jikalau tidak karena ilmu niscayalah manusia akan seperti hewan.
  • Dua perkara yang tidak akan membuat seseorang merasa puas : Mencari ilmu dan mencari harta.
  • Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah setelah besar.
  • Belajarlah, karena tak ada seorang pun yang dilahirkan dalm keadaan pandai, dan tidaklah orang yang berilmu itu sama seperti orang yang jahil/bodoh.
  • Ilmu jauh lebih baik dari harta. Karena, ilmu akan menjagamu, sedangkan harta engkaulah yang menjadi penjaganya.
  • Bertanya merupakan setengah dari ilmu pengetahuan.
  • Jikalau tidak karena seorang pendidik, niscaya aku tak akan mengenal Tuhanku.
  • Tuntutlah ilmu semenjak dari buaian hingga ke liang lahat.
  • Tuntutlah ilmu walaupun (hingga) di negeri Cina. (Kalimat hikmah ini diambil dari salah satu hadits Rasulullah SAW (do'if), yang menggambarkan bagaimana jauhnya dan tertutupnya ‘negeri tembok besar’ tersebut saat itu, namun tetap ada sesuatu– berupa ilmu pengetahuan – yang bisa kita ambil darinya).
  • Kebodohan itu ibarat kendaraan. Siapa yang menaikinya pasti hina dan siapa yang mengawaninya pasti tersesat.
  • Kebodohan itu seburuk-buruknya teman.
  • Apabila seorang alim tergelincir akan tergelincir pulalah alam karenanya. (Tergelincir seorang alim, misalnya dengan memfatwakan sesuatu yang salah, maka akan menyebabkan tergelincir pula orang yang mendengarkan dan mengikuti fatwanya tersebut).
  • Para penguasa ilmu tidak akan pernah sirna.
  • Wahai saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, yang akan kukabarkan berikut perinciannya dengan jelas : Yaitu kesungguhan, harta benda (bekal), bergaul dengan guru, serta waktu yang panjang.

Nasihat bagi para penuntut ilmu
  • Seorang alim adalah orang yang besar walaupun ia muda usia.
  • Dan, seorang bodoh adalah orang yang kerdil walaupun ia telah beranjak tua.
  • Belajarlah, sebab tak ada seorang pun yang dilahirkan sebagai seorang alim.
  • Sebab,tak sama sang empunya ilmu dengan orang yang bodoh.
  • Sesungguhnya, biarpun tinggi jabatan seseorang.
  • Jika tak ada ilmu, kerdillah ia dipandang oleh manusia lain, dalam setiap kesempatan.

Kejujuran
  • Siapa yang sedikit kejujurannya akan sedikit pula temannya.
  • Ajarilah putramu kejujuran, dan kejujuran (pasti) akan mengajarnya segala hal.
  • Janji itu adalah hutang.
  • Siapa yang jujur, ia akan selamat.

Kesadaran
  • Seseorang hamba harus dipukul dengan tongkat (untuk giat bekerja), sedangkan orang yang merdeka cukuplah ia dengan isyarat.
  • Binasalah seseorang yang tidak tahu ukuran (siapa) dirinya.
  • Siapa yang tahu jauhnya perjalanan (yang akan ditempuh), ia pasti akan bersiap-siap.
  • Percaya kepada diri sendiri merupakan dasar dari keberhasilan

Akhlaq Terpuji / Adab
  • Siapa yang berjalan di atas jalur yang benar pasti akan sampai.
  • Siapa yang berjalan di atas jalan rata pasti selamat dari tergelincir. (Bila dalam pekerjaannya orang berlaku jujur dan sewajarnya, pastilah ia akan selamat dari malapetaka)
  • Perbaikilah dirimu niscaya orang lain akan berbuat baik padamu
  • Segala sesuatu jika semakin banyak (jumlahnya) akan murah harganya, kecuali adab (budi pekerti).
  • Tidaklah sebuah kecantikan itu disebabkan oleh pakaian yang menghias kita, tetapi, sesungguhnya, kecantikan itu (lebih disebabkan) oleh ilmu dan budi pekerti.
  • Kemuliaan itu (dipandang) karena budi pekerti, bukan karena keturunan.
  • Tidaklah disebut yatim orang yang telah ditinggal mati oleh orang tuanya. Tetapi, yatim sesungguhnya, adalah orang yang yatim (kehilangan) ilmu dan budi pekerti.
  • Budi pekerti seseorang jauh lebih baik dari emas yang dimilikinya.
  • Janganlah engkau menghina mereka yang miskin, tapi (justru) jadilah engkau penolong bagi mereka.
  • Bukanlah hari raya (ditujukan) bagi orang yang mengenakan pakaian baru, tetapi sesungguhnya hari raya itu (ditujukan) bagi orang yang ketaatannya (kepada Allah SWT dan rasul-Nya) semakin bertambah.
  • Belas kasih terhadap orang yang lemah merupakan bagian dari akhlaq mulia.
  • Jadilah orang yang lemah lembut apabila ditimpa kemalangan, dan bersabarlah apabila datang kepadamu suatu bencana.
  • Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik budi pekertinya.
  • Tinggalkanlah keburukan niscaya ia (keburukan itu) akan meninggalkanmu.
  • Siapa yang meninggalkan hawa nafsu (syahwat) berarti ia telah hidup merdeka.
  • Tegak bangsa karena budi, hilang budi runtuhlah bangsa.
  • Makanlah apa yang engkau sukai, tetapi berpakaianlah apa yang disukai oleh orang.
  • Memaafkan adalah suatu shadaqah.
  • Takut pada kejahatan merupakan (termasuk) upaya mencari kebaikan.
  • Jangan kau hina orang yang lebih rendah darimu, sebab setiap sesuatu pasti memiliki kelebihan juga.
  • Makan disertai pujian lebih baik dari pada makan disertai diam. (Mengucapkan pujian dan terima kasih pada orang yang telah berbuat baik merupakan sebuah keharusan bagi setiap manusia).
  • Budi pekerti mulia adalah harta, dan menggunakannya merupakan kesempurnaannya.
  • Siapa yang baik prasangkanya, akan baik pulalah hidupnya.
  • Kebaikan akan abadi biarpun panjang zaman melewatinya (sepanjang masa).
  • Meninggalkan sesuatu yang merusak lebih utama dari pada mencari kenikmatan.
  • Katakanlah kebenaran itu walaupun pahit (rasanya).
  • Koreksi (diri) adalah sabun (pembersih) hati.
  • Seseorang yang bertaubat dari suatu dosa adalah seperti orang yang tidak memiliki dosa.
  • Teguh hati itu adalah menjaga sesuatu yang diserahkan, dan meninggalkan sesuatu yang telah dicukupkan (baginya). (Menjaga yang diserahkan yaitu tidak melalaikan kewajiban yang sudah ditugaskan. Sedangkan meninggalkan yang dicukupi yaitu tidak perlu ikut mengurusi sesuatu yang bukan menjadi tanggung jawabnya, atau sesuatu yang tidak penting baginya).
  • Cukuplah bagimu dari sebuah kejahatan mendengarkannya saja.
  • Siapa yang baik hatinya akan baik pula keadaan lahirnya.

Pepatah 1
  • Berikanlah hatimu kepada seluruh manusia, niscaya mereka memberikan hati mereka sepenuhnya kepadamu.
  • Hiduplah sesuka hatimu, sesungguhnya kamu pasti mati. Cintai siapa saja yang kamu senangi, sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya. Lakukan apa saja yang kamu kehendaki, sesungguhnya kamu akan memperoleh balasannya.
  • Makanlah sesuai selera Anda dan berpakaianlah sesuai selera orang lain.
  • Barangsiapa membiasakan dirinya melakukan sesuatu, maka ia akan terbiasa melakukannya.
  • Berbakti kepada kedua orangtua menyebabkan kebahagiaan.
  • Akal adalah pelita yang menerangi jalan.
  • Sebaik-baik pilihan ialah memilih kawan yang baik.
  • Berlakulah sopan kepada orang yang sopan dan larilah dari orang yang suka marah-marah.
  • Barangsiapa menyimpan rahasia pribadinya, maka pilihan ada di tangannya pilihan untuk tetap merahasiakan atau untuk membukanya).
  • Tidak semua perkara yang diketahui harus disampaikan (diucapkan).
  • Tangan yang di atas (pemberi) lebih mulia daripada tangan yang di bawah penerima).
  • Hak (kebenaran) mempunyai nada suara yang melebihi segala macam nada suara.
  • Jangan berkawan dengan kawan yang merahasiakan ilmunya terhadap kamu.
  • Wahai orang-orang kaya perbanyaklah pahala-pahalamu, sesungguhnya dosa-dosamu sangat banyak. Wahai orang-orang miskin kurangilah dosa-dosamu, sesungguhnya pahala-pahalamu sangat sedikit.
  • Wanita yang cantik tidak memerlukan pakaian (busana) yang indah.
  • Aku tidak pernah menyesal atas kata-kata yang tidak pernah aku ucapkan, tetapi aku kerapkali menyesali ucapan-ucapan yang pernah aku lontarkan.
  • Menjawab kata-kata yang tidak diucapkan lebih mudah daripada menjawab kata-kata yang diucapkan.
  • Ucapan yang aku lontarkan menguasai diriku, sedang yang tidak aku lontarkan akulah yang menguasainya.
  • Kedermawanan menutupi banyak kesalahan (aib).
  • Obat mujarab bagi marah-marah ialah diam.
  • Tidak semua orang yang melek mata itu waspada.
  • Berita baik merayap, dan berita buruk berlari.
  • Penghasilan yang haram tidak akan mengembangkan pemiliknya ke arah kebaikan.
  • Bukti kedunguan ialah orang yang membanggakan dirinya sendiri.
  • Sebelum Anda menuntut hak, yakinkanlah diri Anda bahwa Anda telah menunaikan kewajiban.

Pepatah 2
  • Ambillah hikmah (kebijaksanaan) dari mana pun datangnya.
  • Orang miskin yang mulia (terhormat) lebih baik daripada orang kaya yang terhina.
  • Kebutuhan adalah sumber penciptaan.
  • Menyalakan lilin lebih baik daripada menyebarkan kegelapan.
  • Bagi seorang buta, semua warna sama.
  • Kawan yang Anda peroleh karena pemberian-pemberian Anda, kelak akan dibeli oleh orang lain.
  • Barangsiapa meninggalkan nafsu syahwat, dia akan hidup bebas (merdeka).
  • Barangsiapa mempunyai kawan pendamping yang hakiki (setia), maka dia tidak memerlukan cermin.
  • Untuk mengetahui sifat amanat seseorang perlu diuji ketika mengambil dan memberi.
  • Orang yang menghutangi lebih kuat ingatannya daripada orang yang berhutang.
  • Berkawanlah dengan orang-orang yang baik, niscaya Anda selamat dari orang-orang yang jahat.
  • Saling mengoreksi antara kawan tidak akan merusak persahabatan.
  • Orang yang tampak paling mencintai orang lain ialah orang yang paling ramah ketika berjumpa.
  • Apabila kemelaratan datang melalui pintu, maka kecintaan akan lari lewat jendela.
  • Orang yang lebih jahat daripada penggunjing (pengumpat) dan penyebar fitnah ialah orang yang senang mendengarkan omongan mereka.
  • Seorang balita mengenali orang yang memanjakannya dan tidak mengenali siapa-siapa yang menyayanginya.
  • Buahnya adab ialah akal yang sempurna, dan buahnya ilmu ialah amal shaleh.
  • Barangsiapa tidak puas dengan yang sedikit, yang banyak pun tidak akan memuaskannya.
  • Barangsiapa menyantuni orang saat kebutuhannya, maka santunannya bernilai ganda.
  • Manusia tidak bisa lepas dari dua orang, yaitu kawan yang memujinya, atau musuh yang mencercanya.
  • Sebaik-baik manusia ialah yang menghilangkan kekikiran dari dalam hatinya dan menentang hawa nafsu karena ketaatan kepada Allah.
  • Taat kepada Allah tidak melahirkan ketakutan dan bermaksiat kepada Allah tidak melahirkan ketenangan serta ketentraman.
  • Apabila Anda di atas kebenaran, janganlah mengeraskan suara Anda.
  • Modal utama Anda ialah kebaikan-kebaikan yang Anda lakukan.
  • Renungkan selalu, dari apa Anda dicipta dan ke mana Anda hendak pergi.

Pepatah 3
  • Ilmunya orang munafik terletak pada lidahnya, dan ilmunya seorang mukmin terletak pada amalnya.
  • Berjumpa dengan orang baik adalah kemakmuran hati.
  • Tamak dan rakus adalah ibarat kendaraan yang buruk. Bila Anda menaikinya, Anda terhina dan bila Anda mendampinginya, Anda akan sesat.
  • Setiap kenikmatan yang tidak mendekatkan orang kepada Allah adalah malapetaka;
  • Jangan menyia-nyiakan hartamu dan memakmurkan harta orang lain. Hartamu ialah yang telah kamu manfaatkan dan harta orang lain ialah yang kamu tinggalkan.
  • Keadilan larinya lewat jendela.
  • Suatu kebanggaan bukanlah mengalahkan orang kuat, tetapi menyadarkan orang lemah.
  • Harga diri ialah perhiasan kemiskinan dan syukur adalah perhiasan kekayaan.
  • Domba yang sudah disembelih tidak akan merasa sakit bila dikuliti.
  • Barangsiapa ridha dengan qadha dan takdir Allah, maka dia tidak dapat disalahkan oleh siapa pun.
  • Barangsiapa rakus kepada segala sesuatu, maka dia akan merugi dalam segala-galanya.
  • Apa yang Anda tabung akan Anda temukan saat Anda membutuhkan.
  • Jangan menyalakan api yang sekiranya Anda tidak dapat memadamkannya.
  • Memberi nasihat kepada orang sesudah ditimpa musibah, seperti memberi obat sesudah orangnya mati.
  • Apabila Anda ingin selamat, jangan menentang siapapun.
  • Barang siapa mendukung orang zalim, maka dia akan dikuasai olehnya.
  • Segala sesuatu pada permulaannya sukar.
  • Tidak mungkin setelah Anda menjual sapi, lalu Anda ingin memiliki air susunya.
  • Sejahat-jahat manusia ialah yang membantu orang zalim dan mengecewakan orang yang dizalimi.
  • Tidak ada kemuliaan bagi orang yang menghina tetangga-tetangganya, dan tidak ada kebahagiaan bagi orang yang tidak mau menolong (menyantuni) saudara-saudaranya.
  • Orang yang paling utama (afdhal) ialah yang agamanya tidak rusak karena nafsu syahwatnya.
  • Perjalanan keliling dunia hanya dimulai dengan satu langkah.
  • Jangan merasa aman terhadap seorang pandir yang sedang memegang pisau
  • Barangsiapa meninggalkan cinta dunia, dia akan dianugerahi cinta akhirat.
  • Pikiran-pikiran Anda dapat menguntungkan Anda, tetapi ucapan-ucapan Anda dapat merugikan Anda.

Pepatah 4
  • Marah-marah melupakan larangan-larangan dan mengubur kebaikan-kebaikan.
  • Apabila marah-marah telah sirna munculah penyesalan.
  • Orang asing ialah orang yang tidak punya kawan.
  • Utusan yang buruk merusak perdamaian.
  • Cinta sejati ibarat sinar matahari yang tidak bisa ditutupi (dicegah) oleh siapa pun.
  • Tidak sama pakaian bekas yang sedang dipakai dengan pakaian baru yang di tangan penjual.
  • Beruntung orang yang selamat dari kejahatan dirinya sendiri.
  • Kebodohan adalah kawan yang paling buruk.
  • Berbuat baiklah sebagaimana Anda ingin orang lain berbuat baik kepada Anda.
  • Firman Allah adalah penyembuh penyakit hati.
  • Belajarlah walaupun dari lawanmu.
  • Jangan menjual kewibawaan diam dengan berbicara murahan.
  • Jangan melempar batu, kecuali pada pohon yang berbuah.
  • Sedikit di rumah Anda lebih baik daripada banyak di rumah orang lain.
  • Permulaan adalah separo dari segala amal perbuatan.
  • Sadaqah tidak pernah memelaratkan siapa pun.
  • Batang pohon pendidikan pahit, tetapi buahnya manis.
  • Janganlah Anda berkawan dengan orang buruk (jahat) karena watak (tabiat) Anda mencuri wataknya sedikit demi sedikit dan secara sembunyi-sembunyi, sedang Anda tidak menyadarinya.
  • Menyatakan persahabatan saat lapang memang banyak, tetapi Anda akan mengenal kawan-kawan Anda saat Anda dalam kesulitan.
  • Orang yang memburuk akhlaknya, keluarganya sendiri pun benci kepadanya.
  • Hak (kebenaran) yang meresahkan lebih baik daripada kebatilan yang menentramkan.
  • Orang yang mulia ialah yang menahan diri dari meresahkan orang lain dan orang yang kuat ialah yang dapat mengalahkan hawa nafsunya.
  • Tidak ada syafaat yang lebih berhasil (meyakinkan) daripada bertaubat.
  • Salurkan rahasiamu hanya kepada seorang saja, dan salurkan musyawarahmu kepada seribu orang.
  • Bagi orang yang kenyang, roti tidak terasa lezat.

Pepatah 5
  • Barangsiapa hendak membangun bangunan yang tinggi hendaknya mengokohkan fondasi.
  • Jangan menempatkan semua telurmu dalam satu keranjang saja.
  • Ilmu yang tidak bermanfaat ibarat obat yang tidak menyembuhkan.
  • Orang yang paling banyak bohongnya ialah yang berbicara tentang dirinya sendiri.
  • Nilai suatu benda akan Anda ketahui pada saat Anda membutuhkannya.
  • Jangan berdebat tentang sesuatu kecuali bila Anda menguasai ilmunya dan pemahamannya.
  • Barangsiapa mengandalkan kepada bekal orang lain, akan lama rasa laparnya.
  • Uang haram tidak akan langgeng.
  • Kehidupan seorang pemberani ialah pada saat matinya dan kematian seorang pengecut pada saat hidupnya.
  • Kesedihan mengunci akal dan tidak dapat melahirkan pendapat yang sehat.
  • Barangsiapa menjauhi cinta harta, dia akan senang.
  • Tiap-tiap pohon mesti ada bayang-bayangnya, meskipun pohon yang kecil.
  • Dada Anda lebih luas untuk menyimpan rahasia-rahasia Anda.
  • Sesuatu yang dekat tetapi tidak bisa dicapai, sama saja dengan yang jauh.
  • Kebaikan hati ialah dengan beramal, dan kebaikan amal ialah dengan niat.
  • Jauhilah orang yang dibenci oleh hatimu.
  • Musuh yang berakal lebih baik daripada kawan yang jahil.
  • Berbicara dengan seorang kerdil (tidak tahu budi) adalah suatu penyesalan.
  • Riya’ adalah syiarnya orang munafik.
  • Dunia adalah benda dan sebaik-baik benda ialah isteri yang shalihah.
  • Terlalu banyak setuju adalah kemunafikan, dan terlalu banyak perselisihan adalah perpecahan.
  • Apabila dua orang pencuri bersengketa maka barang curiannya akan segera tampak.
  • Barangsiapa berbohong sekali, dia akan berbohong tiap kali.
  • Warisan paling agung yang diperoleh seorang ialah kemuliaan.
  • Tidak ada kebaikan bagi suatu kelezatan kalau berakibat penyesalan.

Pepatah 6
  • Anak gadis dinikahkan kalau yang melamarnya sepadan.
  • Tidak akan bersemayam dalam hati seorang mukmin: cinta dunia dan cinta akhirat.
  • Barangsiapa memusuhi orang yang di bawahnya, hilang kewibawaannya.
  • Jangan melakukan pekerjaan yang tidak ada manfaatnya.
  • Orang yang mengetahui harga dirinya tidak akan binasa.
  • Jangan bermusyawarah dalam urusan Anda, kecuali dengan orang-orang yang takut kepada Allah.
  • Empat faktor yang menyebabkan seorang layak menjadi pemimpin, yakni adabnya, kejujurannya, harga dirinya dan amanahnya.
  • Lezatnya memberi maaf lebih baik daripada lezatnya balas dendam.
  • Mengherankan sekali, orang yang mencuci wajahnya berkali-kali dalam sehari, tetapi tidak mencuci hatinya walaupun sekali setahun.
  • Keutamaan akal ialah hikmah kebijaksanaan, dan keutamaan hati ialah keberanian.
  • Hak (kebenaran) ialah penolong yang paling kuat dan shidiq (benar dan jujur) adalah kawan yang paling utama.
  • Tiga hal yang paling baik: agama, harta dan akhlak yang mulia.
  • Barangsiapa banyak kezaliman dan permusuhannya, maka telah dekat kebinasaannya.
  • Keadilan adalah pasukan tentara yang paling kuat.
  • Barangsiapa menyebarluaskan berita-berita kekejian yang didengarnya, maka dia seperti pelakunya.
  • Arahkan harapanmu kepada orang-orang yang disenangi hatimu.
  • Bergaullah antara kamu sebagai saudara dan berhubunganlah (perdagangan) sebagai orang asing.
  • Bebaskan lehermu dari belenggu perbudakan di akhirat, sesungguhnya tawanan di akhirat tidak akan dibebaskan sama sekali.
  • Dua orang bersaudara ibarat dua buah tangan, yang satu membersihkan yang lainnya.
  • Mentaati hak adalah kebajikan, dan mengingkari kebatilan adalah kebajikan yang lebih besar.
  • Menghitung orang-orang gila di suatu negeri lebih sulit daripada menghitung orang-orang yang berakal.
  • Cinta yang dikaitkan dengan kepentingan khusus (pribadi) akan berubah menjadi putus asa.
  • Seorang yang kamil (sempurna) ialah yang bisa dihitung kesalahan-kesalahannya.
  • Segala macam hubungan pasti berakhir kecuali hubungan dengan Allah atau karena Allah.
  • Tiap-tiap orang alim pasti ada kesalahannya.
  • Barang siapa mengikuti hawa nafsunya maka dia menjual agamanya dengan dunianya.
  • Keikhlasan mempunyai kilauan dan sinar, meskipun ribuan mata tidak melihatnya.
  • Ilmu yang bermanfaat menuntut kesabaran, pengorbanan dan keikhlasan.
  • Perkiraan seorang yang berakal lebih baik dari keyakinan seorang jahil.

Pepatah 7
  • Tolonglah kawanmu walaupun hanya dengan suara.
  • Barangsiapa berkurang wara’nya maka akan mati hatinya.
  • Permulaan sabar adalah pahit, tetapi manis akhirnya.
  • Apakah diharapkan hujan tanpa awan.
  • Barangsiapa melawan hak (kebenaran), dia pasti dikalahkan.
  • Kalau kamu didorong oleh kemampuan menzalimi manusia, ingatlah kemampuan Allah.
  • Orang yang meminta-minta kepada Allah tidak akan kecewa.
  • Kalau kayunya bengkok, apakah bayangannya bisa lurus.
  • Nilai manusia terletak pada dua anggota yang kecil, yaitu hati dan lidahnya.
  • Ucapan mungkin lebih berguna daripada cambuk.
  • Zaman akan mengalahkan orang yang tidak terkalahkan.
  • Sepertiga dari usia manusia lanjut usia (lansia) adalah kesedihan (kesusahan).
  • Tukang yang tidak pandai selalu menyalahkan alat-alatnya.
  • Prinsip-prinsip adalah sumber kemuliaan dan keteguhan (ketabahan).
  • Setiap bunga mawar pasti ada durinya.
  • Kesalahan adalah bekal bagi orang yang selalu tergesa-gesa.
  • Dalam kebajikan tidak ada israf (penghamburan).
  • Bersyukur yang sejati ialah meninggalkan perbuatan maksiat.
  • Pengemis tidak boleh memilih-milih suatu pemberian.
  • Memulai belajar sejak kecil seperti memahat di atas batu dan memulainya sesudah tua seperti menulis di air.
  • Orang yang terakhir tertawanya, tentu lebih banyak tertawa.
  • Tidak akan hilang suatu hak selama ada penuntutnya.
  • Jangan menunda pekerjaan hari ini sampai esok hari.
  • Besi hanya bisa dipatahkan dengan besi.
  • Sebelah tangan tidak bisa bertepuk.

Pepatah 8
  • Batu yang bergerak tidak bisa ditumbuhi tanaman.
  • Suatu kebaikan ialah bila ilmumu banyak, sabarmu besar dan kamu bersaing dalam beribadah.
  • Tidak penting bagi Anda mengetahui harganya, tetapi penting mengetahui nilainya.
  • Hak dan kewajiban ibarat uang bermuka dua.
  • Berhati-hatilah terhadap kejahatan orang yang Anda baiki.
  • Apabila bicara itu perak, diam adalah emas.
  • Kalau rumahmu dari kaca, janganlah melempari orang lain dengan batu.
  • Seorang pembohong tidak bisa diterima ucapannya oleh kawannya sendiri.
  • Tidak ada keimanan bagi orang-orang yang tidak punya amanat.
  • Makan terlalu kenyang akan menumpulkan akal dan pikiran.
  • Barangsiapa tidak disenangi kawannya, maka dia ringan bagi musuhnya.
  • Harta tidak akan berkurang karena sedekah.
  • Dengan bersyukur, kenikmatan akan lestari.
  • Hak adalah yang paling patut diikuti.
  • Barangsiapa menanam, dia yang akan menuai.
  • Semua yang akan datang adalah dekat.
  • Mungkin dia saudaramu meskipun tidak dilahirkan oleh ibumu.
  • Sebaik-baik ucapan ialah yang singkat dan padat.
  • Tidak ada yang lebih pandai menggaruk gatalmu kecuali kukumu sendiri, maka tanganilah sendiri urusanmu.
  • Harta yang didatangkan oleh angin akan terbawa pergi oleh topan.
  • Mungkin sesuatu yang mudarat bisa memberi manfaat.
  • Burung-burung berkumpul dengan yang sejenisnya.
  • Barangsiapa menanam ma’ruf, dia akan memanen syukur.
  • Orang yang paling mampu menguasai dirinya ialah yang paling mampu menguasai rahasianya.
  • Seorang budak diperingatkan dengan tongkat dan seorang yang merdeka cukup dengan isyarat.

Pepatah 9
  • Seekor burung di tangan lebih baik daripada sepuluh ekor di atas pohon.
  • Seorang mukmin tidak akan digigit ular dua kali dari lubang yang sama.
  • Keadilan adalah di atas keamanan dan umat yang tidak melakukan keadilan tidak akan memperoleh keamanan (ketentraman dan kesejahteraan).
  • Aku berlindung kepada Allah dari datangnya musibah dan hilangnya nikmat.
  • Tidak ada sesuatu yang baru di bawah sinar matahari.
  • Mungkin diam itu suatu jawaban yang baik atau mungkin pula teguran dan nasihat yang baik.
  • Diam adalah suatu hikmah, tetapi sedikit sekali pelakunya.
  • Sebuah pedang diketahui keampuhannya sesudah memotong.
  • Seseorang yang jujur diterima ucapannya oleh musuh.
  • Ikutilah keburukan dengan kebaikan yang akan menghapusnya.
  • Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.
  • Kawan sejati ialah orang yang mencintai Anda meskipun telah mengenal Anda dengan sebenar-benarnya.
  • Kegagalan ialah satu-satunya yang dapat diraih tanpa pengerahan tenaga sedikit pun.
  • Hak harus didukung oleh sedikitnya dua orang: pertama, oleh orang yang menyerukannya dengan suara lantang, dan kedua oleh orang yang memahaminya.
  • Apabila Anda ingin dipatuhi, mintalah sesuatu yang mudah dilaksanakan.
  • Tegurlah kawan Anda dengan berbuat baik kepadanya
  • Ketuaan bukan hanya disebabkan oleh usia.
  • Lunakkan hatimu agar kamu disenangi.
  • Penguasa ilmu tidak akan habis.
  • Tiap-tiap permusuhan ada maslahatnya (maksud dan tujuannya) kecuali permusuhan yang dilakukan pendengki (hasud).
  • Barangsiapa tinggi cita-citanya maka akan lama kesusahannya.
  • Pembinasa manusia ialah kekerasan tabiatnya.
  • Berkawan dengan orang-orang jahat ibarat mengarungi lautan.
  • Di belakang setiap orang besar adalah wanita (isteri).
  • Larimu dari dirimu (nafsumu) lebih bermanfaat daripada larimu dari macan.

Pepatah 10
  • Seorang pengecut akan merasa aman apabila ia sampai ke tempat yang ditakuti.
  • Rezeki mencari Anda sebagaimana Anda mencarinya.
  • Wanita menyukai suami yang pendiam bukan karena mengira sang suami sedang memikirkan sesuatu, melainkan karena mengira bahwa sang suami tekun mendengarkan ucapannya.
  • Pada saat kesempitan, terbongkarlah tabiat-tabiat yang jahat.
  • Janganlah Anda melupakan kematian, karena kematian tidak pernah melupakan Anda.
  • Kerjakanlah shalat dengan khusyu, karena pada suatu hari Anda akan dishalati orang dengan khusyu pula.
  • Pada saat kematian, orang ditangisi dan sesaat kemudian dilupakan sepanjang masa.
  • Para pekerja berutang budi kepada para pemikir.
  • Tanpa busur, anak panah tidak akan mencapai sasaran.
  • Tidur adalah mati sejenak dan mati adalah tidur selama-lamanya.
  • Kematian banyak menjemput orang-orang muda, buktinya jumlah orang-orang tua sedikit sekali.
  • Tamu yang mengambil kue paling terakhir adalah orang yang paling sedikit malunya.
  • Orang yang mengasah pisau paling tajam, lebih dulu melukai dirinya sendiri.
  • Sungguh baik menjadi orang penting, tetapi lebih penting menjadi orang baik.
  • Tiga hal yang menyebabkan manusia tidak pernah merasa puas: kehidupan, kesehatan dan kekayaan.
  • Tiga kerusakan yang tidak dapat diupayakan perbaikannya: keributan antarkeluarga, kedengkian antar orang seprofesi dan kelemahan akal pikiran.
  • Hak adalah jalan yang terang dan mulus bagi pencarinya.
  • Kadangkala kita tidak memerlukan hakikat, meskipun tidak mengetahui hakikat merupakan suatu aib.
  • Islam adalah akal yang menolak khurafat dan jiwa yang menolak kekejian.
  • Dosa-dosa Anda besar dan banyak, tetapi pengampunan Allah yang sedikit lebih besar dari itu.
  • Adab seseorang lebih berharga daripada emas yang dimilikinya.
  • Fanatisme buta menutupi bukti-bukti kebenaran.
  • Adab adalah harta kekayaan dan menggunakannya adalah kesempurnaan.
  • Cacatnya ilmu pengetahuan adalah lupa.
  • Apabila tersedia rumput dan tulang, anak rusa pasti menuju ke rumput dan anak serigala menuju ke tulang.

Pepatah 11
  • Cerianya seorang mukmin (kesenangannya) tampak pada wajahnya dan kesedihannya terletak dalam hatinya.
  • Manusia dengan pikirannya dan Allah dengan rencana-Nya.
  • Awal mula pohon ialah biji.
  • Mahkota kemanusiaan ialah rendah hati.
  • Barangsiapa menyukai sesuatu, maka dia akan selalu menyebut-nyebutnya.
  • Berita tidak selalu sama dengan kenyataan.
  • Untuk peperangan, Allah menciptakan orang-orang yang disebut pahlawan.
  • Orang yang berkhianat selalu terhina.
  • Bukti akal pikiran seseorang ialah perbuatannya, dan bukti ilmunya ialah ucapannya.
  • Ingatlah bahwa segala kenikmatan yang Anda peroleh, pada waktunya akan sirna.
  • Orang yang terhina ialah orang yang tak memiliki pembela.
  • Puncak agama ialah akidah yang benar.
  • Tidak ada pendapat bagi orang yang tidak ditaati.
  • Tanpa seorang pendidik, aku tidak akan mengenal Tuhanku.
  • Jangan mengharapkan kebaikan dari orang yang tidak mengharapkan kebaikan dari Anda.
  • Keridhaan seluruh manusia adalah tujuan yang tidak dapat dicapai.
  • Anak kera dalam pandangan ibunya kelihatan cantik.
  • Anda boleh mencaci maki kalau memang cacian itu benar.
  • Pemimpin masyarakat ialah orang yang paling menderita.
  • Apabila ada orang yang menyamakan Anda dengan dirinya, berarti dia tidak menzalimi Anda.
  • Apabila lurus itulah pedang; dan apabila bengkok itulah clurit.
  • Syubhat adalah saudaranya haram (contoh untuk dua jenis yang hampir serupa).
  • Sebaik-baik persoalan ialah yang membahagiakan Anda di dunia dan akhirat.
  • Perencanaan adalah separo kehidupan.

Pepatah 12
  • Orang yang tidak bersyukur kepada manusia, tidaklah dia akan besyukur kepada Allah.
  • Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tidak bisa menemukan jalan keluar.
  • Orang yang mengikuti emosinya, akan kehilangan adabnya.
  • Mengoreksi terang-terangan lebih baik daripada mengoreksi sembunyi-sembunyi.
  • Jangan mengajarkan menangis kepada anak yatim.
  • Para ulama (cendekiawan) adalah amanat Allah terhadap makahluk- makhluk-Nya.
  • Orang yang membantu Anda dalam kejahatan, berarti menzalimi Anda.
  • Kaya jiwa lebih baik daripada kaya harta.
  • Pada garis finis akan diketahui siapakah sang pemenang.
  • Tidak semua kesempatan dapat dimanfaatkan.
  • Bagi orang yang tidur, malam hari terasa pendek
  • Kalau hati riang gembira, mata menangis.
  • Tidak dapat disebut sedikit (remeh) tiga hal berikut: permusuhan, perasaan rindu dan penyakit.
  • Menyesal tidak berbicara lebih baik daripada menyesal berbicara.
  • Kematian lebih ringan daripada yang sesudahnya, tetapi lebih berat daripada yang sebelumnya.
  • Apabila Anda bercita-cita, perbanyaklah cita-cita itu.
  • Mayit itu tidak seimbang dengan tangisan-tangisan yang disuarakan. (Artinya: tidak patut ditangisi sedemikian rupa).
  • Wanita adalah alat perangkap dan anak panah setan.
  • Janganlah Anda melarang suatu perbuatan, tetapi kemudian Anda melakukannya.
  • Barangsiapa membawa berita tentang orang lain kepada Anda, maka dia akan membawa berita tentang Anda kepada orang lain.

Pepatah 13
  • Rumah yang paling hina ialah rumah laba-laba.
  • Hari bahagia sangat singkat.
  • Gerobak kosong lebih banyak bisingnya (suara ributnya) daripada gerobak yang penuh muatan.
  • Jika keadilan ditegakkan, keberanian tidak diperlukan lagi.
  • Barangsiapa merendahkan dirinya, orang lain akan lebih merendahkannya.
  • Barangsiapa mempertimbangkan keselamatan dalam tindakannya, maka tenanglah batinnya.
  • Sebaik-baik orang yang diberi nasihat ialah penguasa.
  • Tidaklah sama tangisan ibu karena kematian anaknya dengan tangisan orang yang dibayar.
  • Sebelum memberi nasihat kepada manusia dengan ucapanmu, berilah mereka nasihat dengan perbuatanmu.
  • Ilmu bisa menyebabkan orang melampaui batas.
  • Tawadhu ialah bila setiap kali seseorang berjumpa dengan seorang muslim, ia menyangka bahwa orang itu lebih baik daripada dirinya.
  • Kebaikan seorang pemimpin adalah lebih baik daripada kebaikan zaman.
  • Bila penghabisan umur itu mati, berarti panjang pendeknya umur adalah sama.
  • Barangsiapa yang hari ini (kondisinya) sama dengan kemarin, maka tertipulah dia, dan barangsiapa hari ini lebih jahat dari kemarin, maka terkutuklah dia.
  • Kekosongan (kesenggangan) waktu bagi pria adalah kelalaian, sedangkan bagi wanita adalah pikiran syahwati.
  • Sesuatu yang terburuk di dunia adalah pengangguran.
  • Beritahukan kepadaku apa bacaan-bacaan Anda, niscaya aku beri tahukan siapa Anda ini.
  • Orang cerdik yang mengenal dunia, terungkap baginya musuh yang berbaju kawan.
  • Sesuatu yang paling berat bagi wanita ialah menyimpan rahasia.
  • Emas diuji dengan api, wanita diuji dengan emas dan pria diuji dengan wanita.
  • Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.
  • Air mata wanita adalah senjata yang membuahkan kemenangan.
  • Dalam kepala kaum wanita ada kekurangan, tetapi dalam hati mereka ada kelebihan.
  • Pengumpul harta belum tentu memanfaatkannya, dan yang memanfaatkan harta belum tentu yang mengumpulkannya.

Pepatah 14
  • Tidak pernah aku lihat orang zalim yang teraniaya seperti pendengki.
  • Orang mukhlis ialah yang merahasiakan kebaikan-kebaikannya sebagaimana ia merahasiakan keburukan-keburukannya.
  • Barangsiapa menanam kemalasan, maka dia akan memanen kemiskinan.
  • Burung diikat kakinya, anjing diikat lehernya dan manusia diikat lidahnya.
  • Anak yatim piatu yang sebenarnya bukanlah yang wafat ayah dan ibunya, melainkan yang keduanya masih hidup tapi menelantarkannya.
  • Utang yang sulit dibayar adalah kesedihan pada malam hari dan kehinaan pada siang hari.
  • Orang yang bunuh diri adalah pemberontak terhadap dirinya sendiri.
  • Tidak lurus keimanan seseorang kecuali jika hatinya lurus, dan tidak lurus hati seseorang kecuali jika lurus lidahnya.
  • Sebaik-baik manusia ialah yang diharapkan kebaikannya dan terlindung dari kejahatannya.
  • Kematian adalah pelajaran (guru) yang paling baik.
  • Kebajikan (kebaikan) banyak, tetapi pengalamannya sedikit.
  • Berkhianat dalam ilmu lebih jahat daripada berkhianat dalam harta.
  • Perjalanan adalah sebagian dari siksaan.
  • Seburuk-buruk buta adalah buta hati.
  • Jangan memberi makanan kepada orang lain yang Anda sendiri tidak suka memakannya.
  • Musibah dalam harta lebih ringan daripada musibah dalam kehormatan.
  • Jangan melakukan perbuatan yang bisa menjadi buah bibir masyarakat.
  • Kalau kita dapat membuka dan menutup telinga dengan mudah sebagaimana membuka dan menutup mata, pasti kita akan terhindar dari mendengarkan banyak kebatilan.
  • Tiadakan kebutuhanmu kepada orang yang kamu kehendaki, niscaya kamu sederajat dengan dia. Beritahukan kebutuhanmu kepada dia, niscaya kamu menjadi tawanannya. Dan berbuatlah baik kepadanya, niscaya kamu menjadi penguasanya.
  • Usirlah penjajah dari dirimu, niscaya mereka akan terusir dari negerimu.
  • Bacalah al-Qur’an seolah-olah al-Qur’an diturunkan kepada Anda.

Amal Perbuatan
  • Jika engkau ingin diikuti -perintahmu-, maka mintalah -perintahkanlah- sesuatu yang dapat dikerjakan
  • Seutama -utama segala persoalan untuk dapat memperoleh kcsuksesan adalah disertai ketekunan dan kecermatan
  • Sesangat -sangatnya dosa ialah yang dianggap remeh oleh yang mempunyainya yang melakukannya
  • Bencana pengetahuan ialah lalai dan bencana keperwiraan ialah tidak menepati janji
  • Sesungguhnya semua perbuatan itu ada balasannya, maka berhati-hatilah akibathya
  • Seutama-utama kebaktian ialah berdiam diri dan menantikan kelapangan
  • Jika akal sudah sempurna, maka berkuranglah bicaranya
  • Alat kepemipinan ialah kelapangan dada
  • Bersatu padu adalah merupakan kekuatan dan pertolongan Allah adalah beserta persatuan, sedang persatuan itulah yang memudahkan segala hal yang sukar-sukar
  • Percaya kcpada kemampuan diri sendiri adalah rahasia dan sendi kebahagiaan, juga pintu kemajuan dan keluhuran
  • Sopan santun itu kemuliaan
  • Sopan santun seseorang itu lebih berharga daripada (perhiasan) emasnya
  • Banyak makan itu melemahkan kecerdasan (otak)

Sumber : http://islamtradisionalis.wordpress.com/2010/05/26/nasehat-untuk-diriku/


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)